BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehidupan
merupakan
sebuah sistem karena dalam hidup terdapat rangkaian-rangkaian yang saling
berhubungan satu sama lain dan
bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari
suatu bagian akan mempengaruhi keseluruhan .Konsep untuk melihat sebuah sistem
adalah konsep secara kebulatan keseluruhan yang mengandung makna atau sifat
artinya sistem sebagai satu kesatuan keseluruhan yang bulat bukanlah sekedar
kumpulan dari bagian –bagiannya di dalam sebuah sistem juga terdapat berbagai
komponen (unsur), berbagai kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen),
adanya saling hubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan
(kesatuan organis = integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada
kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi
dari semua komponen tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke pencapaian
tujuan sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu bagiannya
.Begitu juga manusia di dalamnya terdapat banyak sistem yang menghubungkannya
baik di dalam organ tubuhnya maupun dalam lingkungannya dan saling
ketergantungan
1.2
Tujuan
dan manfaat
1)
Agar dapat mengetahui
dan memahami definisi perspektif sistem.
2) Agar dapat mengetahu ciri-ciri sitem.
3) Agar dapat mengetahui dan memahami elemen-elemen dan
jenis-jenis sistem.
1.3
Rumusan Masalah
a.
Apakah Pengertian Teori Sistem ?
b.
Apa Ciri-ciri dan Tujuan Sistem ?
c.
Apakah Karakteristik dan Klarifikasi system ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah
ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta
memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali
digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen
ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem
adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Sistem dapat diartikan
sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur, komponen
atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang
mengikat dan fungsional. Masing-masing kohesif satu sama lain, sehingga
ketotalitasannya unit terjaga utuh eksistensinya. Tinjauan tersebut adalah
pandangan dari segi bentuknya. Jadi pengertian sistem, disamping dapat
diterapkan pada hal yang bersifat “immaterial” atau suatu proses “immaterial”,
juga dapat diterapkan pada hal yang bersifat material. Untuk yang bersifat
“immaterial” penguraian atau penentuan “model”-nya lebih cenderung berfungsi
sebagai alat analisis dan merupakan cara, tata, rencana, skema, prosedur atau
metode. Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya berpatron (berpola) dan
konsisten, bahkan mekanismenya sering disebut otomatis.
Sementara itu menurut David Easton (1984:395) sistem adalah:
Teori sistem adalah suatu model yang
menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem sebagai suatu
unit (yang bisa saja berupa suatu masyarakat, serikat buruh, organisasi
pemerintah)
Easton juga
meringkas ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Sistem mempunyai batas yang
didalamnya ada saling hubungan fungsional yang terutama dilandasi oleh beberapa
bentuk komunikasi.
2. Sistem terbagi kedalam sub-sub sistem
yang satu sama lainnya saling melakukan pertukaran (seperti antara desa dengan
pemerintah daerah atau antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat).
3. Sistem bisa membuat kode, yaitu
menerima informasi, mempelajari dan menerjemahkan masukan (input) kedalam beberapa
jenis keluaran (output).
Carl. D. Friedrich
dalam buku “man and his Government” mengemukakan definisi sistem, yaitu : Apabila
beberapa bagian yang berlainan dan berbeda satu sama lain membentuk suatu
kesatuan, melaksanakan hubungan fungsional yang tetap satu sama lain serta
mewujudkan bagian-bagian itu saling tergantung satu sama lain. Sehingga
kerusakan suatu bagian mengakibatkan kerusakan keseluruhan, maka hubungan yang
demikian disebut sistem. (Sukarna, 1981:19)
Sedangkan teori sistem
menurut Michael Rush dan Philip Althoff (1988:19) menyatakan bahwa gejala
sosial merupakan bagian dari politik tingkah laku yang konsisten, internal dan
reguler dan dapat dilihat serta dibedakan, karena itu kita bisa menyebutnya
sebagai: sistem sosial, sistem politik dan sejumlah sub-sub sistem yang saling
bergantung seperti ekonomi dan politik.
Sebenarnya tiap-tiap
sistem yang ada dalam masyarakat itu tidak otonom atau tertutup tetapi terbuka,
dalam arti suatu sistem akan dipengaruhi oleh sistem yang lain. Setiap sistem
akan menerima input dari sistem lainnya dan sistem akan memproses input
tersebut dalam bentuk output bagi sistem lainnya. David Easton dalam karyanya A
System Analysis of Political Life (dalam Susser, 1992:189) mencoba
menggambarkan kemungkinan melihat kehidupan politik dari terminologi sistem.
Sistem adalah konsep simulasi dari totalitas. Untuk melihat kehidupan sosial,
sistem dapat bermakna kenyataan sosial yang terintegrasi dari kompleksitas
berbagai unit yang ada serta bersifat interdependen. Jadi perubahan unit-unit
sosial akan menyebabkan perubahan pada unit-unit lainnya dalam satu totalitas.
Apabila melihat kehidupan politik suatu negara, dengan perpektif sistem maka
fokusnya adalah adanya ko-variasi dan interdependensi dari berbagai unit-unit
politik dalam suatu negara yang merupakan bagian dari unit sistem itu sendiri.
Kehidupan politik diinterpretasikan sebagai sistem tingkah laku yang bersifat
adaptif dan melakukan proses penyesuaian secara otomatis terhadap berbagai
tekanan dari lingkungan dan perubahan fungsional dari unit-unitnya.
David Easton (1984:
395) mendefinisikan sistem politik sebagai sistem interaksi dalam masyarakat
dimana didalamnya alokasi yang mengikat atau juga yang mengandung otoritas
dibuat dan diimplementasikan.
Menurut S.P Varma
(1990:298), definisi sistem Easton tersebut terbagi kedalam tiga komponen yaitu
: (1) alokasi nilai-nilai, (2) alokasi sebagai kewenangan dan (3)
alokasi-alokasi otoritatif sebagai sesuatu yang mengikat masyarakat secara
keseluruhan dan menurutnya cara yang paling memuaskan.
Dalam
cakupan pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai
kegiatan (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta
ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan (kesatuan organis =
integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem
dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua komponen
tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke pencapaian tujuan sistem yang
telah ditetapkan lebih dahulu. Bertolak dari identifiÂkasi sistem tersebut,
akan disajikan beberapa batasan sistem untuk diarifi seperlunya, batasan sistem
tersebut, adalah:
1.
Sistem adalah komposisi
(susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.
2.
Sistem adalah rangkaian
komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem
yang telah ditetapkan lebih dahulu. (Warijan, dkk., 1984: 1)
3.
Sistem adalah pengkoordinasian (pengorganisasian) seluruh
komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
lebih dulu.
4.
A system is an organized or
complex whole; an assemblage or combination of things or parts forming a
complex or unitary whole.
2.2. Syarat , Ciri-ciri
dan Tujuan system
Syarat-syarat
Sistem
1.
Sistem harus dibentuk
untuk menyelesaikan masalah
2.
Elemen system harus mempunyai
masalah yang ditetapkan
3.
Adanya hubungan
diantara elemen system
4.
Unsur dasar dari proses
(arus informasi,energy dan material ) lebih penting daripada elemen system.
5.
Tujuan organisasi lebih
penting daripada tujuan elemen.
Ciri-ciri Sistem
Sistem mempunyai
ciri-ciri diantaranya yaitu:
a. Adanya
tujuan yang jelas
Tujuan
sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan
komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen,
dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke pencapaian tujuan
sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu system.
b. Mempunyai struktur yang jelas
1. Adanya
komponen sistem (selain tujuan):
Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap
bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya
dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di
dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terjadi
di dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki
komponen-komponen sistem.
2.
Adanya fungsi yang menjamin
dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem
Misalnya:
fungsi komponen yang berstatus guru ialah pembimbing belajar pelajar
(pendorong motivasi belajar pelajar, pengarah, pengatur (organisator) situasi
belajar pelajar, sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar
kebijakan, penilai hasil belajar pelajar, dsb.); jika guru cakap menjalankan
fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar
pelajar, dan sebaliknya.
3. Adanya
interaksi antar komponen:
Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem
terdapat saling hubungan, saling
mempengaruhi, dan saling ketergantungan.Sebagai contoh: seseorang itu barulah
menjadi nyata sebagai pensyarah atau guru jika ada pelajar yang bersedia untuk
dididiknya; pelajar yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu
guru dalam mengembangkan kariernya.
Tujuan Sistem
Setiap
sistem memiliki tujuan entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang
menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak
terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem
yang lain berbeda.
Sistem dibuat untuk kelancaran,
ketertiban dan mengoptimalkan sehingga bisa mempermudah pemantauan dan evaluasi
sehingga akan mempercepat kemajuan dalam pekerjaan dan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.sistem itu dibuat untuk menciptakan pola tertentu sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh si pembuat sistem itu
2.3
Karakteristik dan Klasifikasi Sistem
Suatu
system mempunyai karakteristik
atau sifat tertentu, yaitu mempunyai :
a. Komponen.(Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
b. Batas Sistem.(Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem.(Environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi system.
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem.(Environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi system.
d. Penghubung.(Interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
e. Masukkan.(Input)
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal(signal input).
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal(signal input).
f. Keluaran.(Output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
g. Pengolah.(process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
h. Sasaran.(Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Klasifikasi Sistem
Sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
1. Sistem diklasifikasikan
sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical
system).
Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara phisik. Misalnya sistem teologia , yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan tuhan.
Sistem
phisik merupakan sistem yang ada secara phisik misalnya sistem komputer ,
sistem akuntasi, sistem pruduksi, dan lain sebagainnya.
2. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi ,
sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan
human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system, karena
menyangkut penggunaan komputer yang ber-interaksi dengan manusia.
3. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system).
Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga interaksi
antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sistem tak
tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system).
Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada
system yang benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatip tertutup tidak benar-benar terbuka).
Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh
lingkungan luarnya. Maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali
yang baik.
BAB
III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Dilihat dari bab sbelumnya dapat di
simpulkan bahwa system merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam satu wilayah serta memiliki item-item penggerak,dalam pengertian
yang paling umum,sebuah system adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan
diantara mereka.Dan merupakan sekumpuln objek yang tergabung dalam satu
interaksi dan inter-dependensi yang teratur.
DAFAR PUSTAKA
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2045364-karakteristik-sistem/#ixzz1bDXiC3oq
http://sisteminformasi.blogdetik.com/sistem/karakteristik-sistem/
0 comments:
Post a Comment